Perkenalkan namaku adalah Romy, aku adalah seorang guru private. Saat ini aku ingin menceritakan tentang pengalamanku dengan anak SMA bernama puput. Puput adalah anak murid privateku yang memiliki body yang sangat bagus.
Seperti biasanya saat pagi hari, aku duduk di ruang tamu di rumahku untuk merokok dan meminum kopi. Tidak lama aku bersantai dengan memainkan hp ku. Tiba-tiba saja ada yang meneleponku. Sempat malas aku mengangkatnya karena ingin bersantai pada hari ini, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengangkatnya. Terdenga suara perempuan dengan suara yang halus dan lembut.
“Selamat pagi pak, apa benar ini dengan Bapak Romy?” Tanyanya di balik telepon.
“Iya, selamat pagi juga. Iya benar saya Romy, dengan siapa saya berbicara?”
“Saya Puput pak. Saya dengar dari temanku, bapak adalah guru private ya?”
“Iya benar, Jika boleh tau ada urusan apa ya menghubungi saya?”
“Minggu depan apakah bapak ada jadwal mengajar private pak?”
“Untuk minggu depan jadwal saya kosong.”
“Baik pak, apa bisa datang ketempat saya pak minggu depan?”
“Oke, silahkan dikirimkan saja untuk alamatnya nanti.”
“Baik pak, Terima kasih ya pak. Maaf mengganggu waktunya pagi-pagi”
“Iya, sama-sama”
Rezeki memang tidak kemana (Fikirku dalam hati). Pekerjaanku sebagai Guru private adalah untuk menutupi kebutuhan hidupku, dan mengumpulkan modal untuk membuka usaha. Hari cepatlah berlalu, tidak terasa sudah tinggal 2 hari lagi dengan hari yang sudah ditentukan. Namun Puput masih juga tidak memberikan kabar kepada ku, mungkin sudah menemukan guru private lainnya (fikirku dalam hati).
Pada esok harinya, pagi-pagi sekali aku mendapatkan pesan di HPku, dan ternyata itu adalah puput yang mengirimkan alamat tempat tinggalnya. Jelas sekali alamat yang diberikannya kepada ku, namun baru sangatlah jauh jarak dari rumahku. Namun karena tuntutan pekerjaan ya mau gimana lagi? mau gak mau ya harus ku ambil. Dengan segera ku balas pesan tersebut untuk mengkonfirmasi bahwa besok aku akan datang kerumahnya.
Haripun hampir berlalu, karena jarak yang cukup jauh. ya perjalanan sekitar 2 jam lah dari Jakarta – Bandung. jadi kuputuskan untuk tidur lebih awal agar dapat berangkat pagi-pagi sekali agar tidak terlambat dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan, dan langsung saja ku pasangkan alarm pada HPku pada pukul 5 pagi dan kemudian aku langsung tidur.
Tepat pada pukul 5 pagi alarm ku berbunyi, dan langsung saja aku bersiap membersihkan diri dan memanaskan Mobilku. Sekitar pukul 05.30 WIB semua sudah siap, dan pakaian ganti untuk 1 minggu juga sudah aku siapkan. Makhlum karena jarak yang terlalu jauh, pastinya akan membuang waktu dan tenaga. Maka aku memutuskan untuk mencari hotel murah disana untuk tinggal selama 1 minggu.
Cukup lama perjalanan yang ku tempuh, dan akhirnya sampai juga di alamat yang diberikan Puput. Kuparkirkan mobilku tepat di depan rumahnya, dan langsung ku ketuk pintu rumahnya. sekitar 10 menit aku menunggu namun tidak ada respon dari rumah tersebut fikiranku pun berfikir yang aneh-aneh, “Waduh jangan-jangan kena tipu orang iseng nih”.
Kucoba menelepon ke nomor yang dia gunakan untuk mengirimkan alamat rumahnya beberapa kali namun tidak di respon. sudah pasrah rasanya dan sedikit kesal dengan yang aku alami saat ini, langsung saja aku menuju mobil yang ku parkirkan dan bersiap untuk pulang kembali ke Jakarta. Tiba-tiba saja HPku berbunyi, dan ternyata puput yang meneleponku.
“Halo pak, maaf tadi aku sedang mandi pak jadi tidak bisa mengangkat telepon bapak. Saat ini posisi bapak sudah sampai mana ya pak?”
“Oh iya, tidak masalah. Saat ini saya sudah ditempat yang puput berikan alamatnya kepada saya”.
“Oke tunggu sebentar ya pak, aku turun untuk buka pintu pak.
Tidak lama aku menunggu, akhirnya pintupun dibuka. Munculan wanita yang sangat cantik dan seksi, dengan buah dada yang cukup besar dan kencang dengan hanya dibalut oleh handuk saja.
“Silahkan masuk pak,” Ucap puput kepadaku, sambil mempersilahkan aku untuk masuk.
Sesampainya didalam aku langsung duduk di ruang tamu yang cukup luas pastinya dan Sofa yang sangat empuk. Dengan disuguhkan Jus Jeruk aku duduk sambil menunggu puput berpakaian.
Lama aku menunggu, akhirnya puput pun keluar dan sangat mengagetkan. Puput keluar dari kamarnya dengan berpakaian daster putih yang sangat tipis. dan tidak menggunakan BH sama sekali.
Sungguh jelas pemandangan di balik dasternya tersebut, dengan puting merah mudah yang menonjol di bagian kedua payudaranya.
“Pak, kok diam saja? ada yang salah ya?” tanyanya menyadarkanku dari lamunanku.
“Oh maaf, gak ada apa-apa kok” Jawabku gugup.
“Yasudah pak, ayo kita mulai pelajarannya.”
Akhirnya puput mengeluarkan buku pelajaran matematikanya dan mulai menanya-nanyakan bagian yang tidak dia mengerti. sambil duduk tepat di sampingnya, tercium aroma wangi sabun yang keluar dari tubuhnya.
“Pak, kok diam lagi? Pasti lihat aneh-aneh ya?” dengan nada yang sedikit manja.
“Eh, kok, aneh-aneh gimana?”
“Itu di celana bapak sudah ada yang nonjol” jawabnya dengan ketawa kecilnya.
Tanpa kusadari ternyata batang kemaluanku sudah mengeras dari tadi, dan ternyata puput memerhatikannya. sungguh malu dan bingung aku saat itu.
“Pak, bapak mau lihat langsung tanpa diam-diam lihat di balik daster aku?” Tanyanya menantang
“Memang boleh put?” Kesempatan besar dalam hatiku berfikir.
Tanpa berkata-kata lagi puput langsung membuka baju daster yang dikenakannya. Terlihat jelas tumpukan buah dada yang cukup besar dengan puting merah muda yang mengeras. sungguh pemandangan yang sangat indah. tanpa menunggu waktu lama, langsung saja ku pegang dan remas-remas payudara Puput.
Terlihat Puput menikmati detik-detik setiap aku memeras payudaranya. tanpa kusadari tangannya mulai masuk kedalam Celana dalamnya dan mulai mengelus-elus kemaluannya tersebut. Kucoba untuk menurunkan tanganku kedalam celana dalam yang masih dikenakannya itu dan dia hanya diam saja.
Lumayan lama ku elus dan masukan sedikit-sedikit jariku di kemaluannya, tanganya pun membuka Resleting celanaku, dan dikeluarkannya kejantananku dari dalam celanaku. Tangannya yang halus dan kecil itu mengelus kejantananku dan sesekali mengocoknya.
“Pak, dikamar akus aja yuk.” ajaknya
“Memang kenapa put?”
“Gak enak disini pak, dikamarku saja ya?”
“Yasudah kalau begitu,”
Langsung saja kami ke kamarnya Puput, setelah kami masuk kedalam kamarnya aku meminjam kamar mandinya untuk buang air kecil. Baru saja ku turunkan celanaku, dari belakang puput memelukku sambil memegang kemaluanku kembali.
Sungguh nikmat rasanya posisi seperti itu. setelah selesai buang air kecil, langsung saja ku balikan badanku dan kulihat wajah puput yang sangatlah tidak kuat ingin disetubuhi.
Kucium bibirnya yang mungil tersebut, dan kembali tanganku bermain di kemaluannya kembali. Lama kami melakukan hal tersebut, tiba-tiba Puput menutup pintu kamar mandi dan membuka seluruh bajuku dan dinyalakannya shower yang ada di belakangku.
“Pak, kita main basah-basahan ya disini”
“Iya put, ternyata kamu nakal ya put”
“Habis dari awal aku lihat bapak, aku sudah mulai menaruk rasa kepada bapak. dan kulihat bapak juga masih muda.”
“Jangan panggil bapak, panggil saja kak. Umur saya baru saja 26 Tahun.”
Langsung saja di siramnya badanku dengan menggunakan Shower, sungguh dingin air tersebut. tidak lama kemudian dia juga menyiram tubuhnya sambil mengambil sabun yang ada di pinggiran kaca kamar mandi tersebut.
Di gosokannya sabun tersebut kebadannya hingga seluruh tubuh dia penuh dengan sabun. Kemudian setelah itu dia langsung menggosokan badanya yang penuh dengan sabun ke punggungku sambil tangannya tetap memainkan kemaluanku. Sungguhlah nikmat rasa yang kuraskan saat itu, tidak terbayangkan dari awal akan terjadi sepeti ini.
Lama dia menggosok bagian belakangku, dia membalikan badan ku dan terlihat putingnya yang semakin keras karena gosokan yang terjadi pada tubuhnya ke tubuhku. Kemudian dia memelukku kembali dan melumat bibirku.
tanganya yang penuh dengan sabun tetap memainkan kejantananku.
Lama dengan posisi tersebut, tangannya memegang tanganku diluruskannya dan dia pun menggosokannya maju mundur tanganku di kemaluannya tersebut, Ssshhhh, aahhh,, eemmhhhh.. Lenguhnya saat menggosokan kemaluannya di tanganku.
Kemudian kutarik dia tepat di pangkuanku, dan tangannya yang turun memainkan kemaluanku yang ada di depan kemaluanya.
“Gimana kak? enak gak kak?”
“Enak kok put,”
Langsung saja dia menarik shower yang ada di bagian belakang kami dan menyiram kembali tubuh kami hingga bersih dari sabun.
Setelah bersih dari sabun dia menaikan sedikit pantatnya dan memasukan kejantananku itu kedalam kemaluannya. Dengan ganasnya dia menaik turunkan badannya sambil mendesah dan menggenggam erat tanganku.
Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k Roo,,mm,myyy lenguhnya sambil terus di genjotnya kejantananku. Langsung saja ku tarik dia berdiri dan duduk kembali di pangkuanku dengan posisi badan menghadap kearahku.
Kembali dimasukan olehnya kejantananku kedalam kemaluannya, tidak mau kusia-siakan kesempatan itu, langsung saja ku hisap putingnya dengan ganas, dan Puput pun semakin mendesah dengan keras dan tak karuan Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k E,,nak,, ka,,kk sungguh nikmat perbuatan yang di lakukan Puput kepada ku.
Tak lama kemudian akhirnya Puput pun sudah mencapai klimaksnya dengan memeluk erat tubuhku dan wajahku yang tependam di kedua buah dadanya itu. sambil menghisap dan memeras sedikit akhirnya Puput pun melemas dan mengendurkan pelukannya.
Ditariknya aku keluar kamar mandi, dan merebahkan tubuhku di kasurnya. Puput kembali memainkan kejantananku yang masih saja mengeras, dan langsung saja di kulumnya. Sungguh nikmat sekali kuluman dari Puput, lama dia menjilat dan menghisapnya. akhirnya dia naik kembali keatas tubuhku dan mengarahkan kejantananku kedalam lubangnya
Kali ini dia hanya memasukannya dan tidak langsung menggerakannya. Setelah masuk kedalam kemaluannya, dia pun langsung memelukku dengan perasaan senang.
“Punya kakak enak ya, besar dan panjang” Ucapnya membuatku kaget.
“Memang dulu punya pacar kami bagaimana?”
“Punya pacar ku dulu kecil-kecil kak gak ada yang memuaskan. Gak seperti kakak.”
Digerakanya kembali dengan memaju mundurkan pantatnya yang posisi dimana kejantananku masih ada didalam kemaluannya. tak kalah kumainkan kedua payudaranya yang membuatnya semakin terangsang, kemudian ku tarik tubuhnya agar dapat ku hisap payudaranya itu.
Lama kami dengan posisi tersebut, akhirnya aku mencoba untuk menggantinya dengan Posisi Doggy Style. ku masukan Kejantanaku kedalam kemaluannya dengan posisi Doggy Style, Terlihat dia sangatlah menikmati setiap gerakan yang ku lakukan. Dengan ayunan pada payudaranya yang membuatku semakin bernafsu.
Semakin lama semakin cepat gerakan yang ku lakukan, Ohh,, Emhh,,, Ssshhhh, Aahhhh Ka,,k E,,nak,, ka,,kk .. desahannya kembali yang membuatku semakin semangat,
Tak Terasa aku sudah mau mencapai batasnya dan kejantananku sudah mau mengeluarkan muntahannya.
“Puput sayang, kakak sudah mau kelaur nih.”
“Keluarin di dalam saja ya kakak sayang, Aku mau merasakan semburan dari punya kakak di kemaluanku”
“Kamu yakin put?”
“Iya kak aku yakin sayang”
Semakin ku percepat pergerakanku, dan aku sadari puput sudah mau keluar, dan langsung saja ku balikan badannya menjadi terlentang dan ku angkat sedikit sembari ku lebarkan kedua kakinya. dan ku masukan kembali kemaluanku.
Semakin lama kemaluanku semakin terasa seperti sudah ada yang mau kelaur, dan disaat aku mulai mempercepat gerakanku kembali, puput pun klimaks kembali dengan desahannya yang sungguh keras, AAaaahhhh,,,, Kkkaaakkkk,,,,, Sssaayyangg,,, Ak,,uu gak,, kuuaa,,ttt,, llaa,..giiii .
Terasa ada cairan panas keluar dari dinding kemaluan Puput dan jepitan dari kemuluan puput membuatku semakin tidak kuat menahanya, dan akhirnya keluar juga muntahan dari batang kemaluanku. Sungguh banyak yang keluar hingga puput memeluk ku dengan erat sambil menciumi bibirku.
“Makasih ya kakak sayang” ucapnya dengan manja
“Aku yang harusnya terima kasih sama kami sayang”
“Aku ngerasa puas banget kak hari ini”
“Iya, aku juga merasa puas Put.”
Selesai permainan tersebut kami kembali tidur-tiduran sambil aku mengajari bagian mana pada pelajaran yang dia kurang mengerti, tangannya yang terus memainkan kejantananku.
Tak Terasa waktu sudah menunjukan pukul 20.00 WIB,
“Kak sudah malam, kakak tidur sini saja ya kak”
“Nanti mama sama papa kamu pulang bahaya Put,”
“Malam ini mereka gak pulang kak, Mereka ada ada tugas kerjaan di luar kota kak”
“Memang kamu sering ditinggal gini ya?”
“ya gitu lah kak, Namanya juga mereka sibuk terus sama bisnisnya.”
“Yasudah kalau begitu saya menginap disini.
Malam itu pun kami masih melanjutkan kegiatan kami yang sebelumnya sudah terjadi. Sepanjang malam kami melakukannya dengan posisi yang berbeda-beda. Tak terasa kami sudah menjalin sebuah hubungan selama 3 tahun dan saat ini sudah melakukan persiapan untuk pernikahan kami.